Leicester City resmi terdegradasi dari Premier League musim 2024/2025 setelah kalah 0-1 dari Liverpool di King Power Stadium, Minggu (20/4/2025) malam WIB. Gol tunggal Trent Alexander-Arnold di menit ke-76 memastikan nasib buruk The Foxes, yang kini terpuruk di peringkat ke-19 klasemen dengan hanya 18 poin dari 33 pertandingan.
Kekalahan ini membuat Leicester mustahil mengejar West Ham United di posisi ke-17 yang unggul 18 poin. Ironisnya, Leicester bukan hanya turun kasta, tetapi juga mencatatkan rekor memalukan sebagai tim pertama dalam sejarah kompetisi profesional Inggris yang kalah delapan kali berturut-turut di kandang tanpa mencetak satu gol pun.
Terakhir kali Leicester mencetak gol di kandang terjadi pada 8 Desember 2024 saat bermain imbang 2-2 melawan Brighton & Hove Albion. Sejak pergantian manajer dari Steve Cooper ke Ruud van Nistelrooy, performa Leicester justru makin memburuk. Dalam 19 laga terakhir, Van Nistelrooy hanya mampu membawa Leicester menang dua kali dan seri sekali.
Leicester juga tercatat sebagai tim dengan produktivitas gol terburuk kedua musim ini, hanya mampu mencetak 27 gol, lebih baik sedikit dari Southampton (24 gol).
Ruud van Nistelrooy mengungkapkan rasa kecewanya seusai laga. “Kami akan memanfaatkan waktu yang ada untuk berbenah agar lebih baik. Klub harus terus bergerak dan tugas saya membawa tim ini finis sebaik mungkin,” ujar Van Nistelrooy kepada ESPN.
Keterpurukan Leicester musim ini menjadi tamparan keras, mengingat klub ini pernah menjuarai Premier League pada musim 2015/2016.
